zwani.com myspace graphic comments

Cara Mengatasi Rasa Jenuh Dalam Belajar

Sabtu, 06 September 2008

Perasaan jenuh dalam belajar sering dikeluhkan para mahasiswa dalam setiap kesempatan. Di satu sisi mahasiswa harus belajar dengan giat dan memahami matakuliah dengan sebaik-baiknya, apalagi menghadapi ujian, tetapi di pihak lain mahasiswa tersebut terserang kejenuhan. Kondisi ini membuat mahasiswa kurang bergairah dan bersemangat dalam belajarnya serta timbul perasaan khawatir, takut tidak lulus ujian.


Secara manusiawi memang kejenuhan bisa menimpa setiap orang, termasuk mahasiswa yang sedang belajar. Dengan kata lain, kejenuhan tidak memandang umur dan status. Untuk itu, mahasiswa apabila terserang perasaan jenuh harus cepat disikapi dengan baik, jangan dibiarkan begitu saja. Dalam hal ini mahasiswa harus bertanya kepada diri sendiri. Mengapa saya akhir-akhir ini mengalami kejenuhan dalam belajar?

Mahasiswa perlu mengadakan introspeksi (melihat ke dalam diri sendiri) atau perenungan terhadap kondisi yang sedang dialami (kejenuhan belajar). Kejenuhan tidak datang begitu saja tanpa ada latar belakangnya. Dengan memahami latar belakang dari kejenuhan, mahasiswa bisa melakukan tindakan yang tepat untuk mengusir atau mengatasi kejenuhan yang dialami. Dengan terselesaikannya masalah kejenuhan ini, diharapkan mahasiswa bisa belajar dengan baik dan mencapai prestasi belajar yang memuaskan.

Berdasarkan berbagai faktor penyebab kejenuhan di atas, bisa dicari alternatif pemecahannya. Dalam hal ini mahasiswa harus berusaha melawan dan mengatasi apabila mengalami kejenuhan dalam belajar. Untuk mengatasi kejenuhan belajar, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan, antara lain:

Pertama, cari manfaat dari belajar yang dilakukan. Belajar yang dilakukan oleh mahasiswa pasti ada manfaatnya. Dengan belajar mahasiswa bisa memperoleh ilmu pengetahuan. Bisa menambah pertemanan dan mempererat tali silaturahmi di antara mahasiswa. Menambah wawasan dan pengalaman hidup. Singkatnya, manfaat belajar, yaitu untuk persiapan masa depan yang lebih cerah. Bukankah dengan ilmu, hidup jadi mudah? Semakin tahu manfaat belajar, akan semakin bersemangat untuk belajar dan menghilangkan kejenuhan.

Kedua, lakukan belajar dengan perasaan senang dan kreatif. Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan perasaan senang akan menimbulkan semangat. Begitu juga dengan kegiatan belajar, apabila merasa senang, mahasiswa akan belajar dengan gairah dan bersemangat. Lama kelamaan perasaan jenuh akan terkikis dan hilang. Untuk itu senangi apa yang mahasiswa kerjakan (belajar) dan kerjakan apa yang mahasiswa senangi.

Di samping itu, selama melakukan kegiatan belajar, mahasiswa juga harus kreatif. Belajar dengan kreatif akan menimbulkan keasyikan dan kepuasan pribadi sehingga jauh dari perasaan jenuh atau bosan.

Ketiga, pandang dosen dari segi positifnya. Dosen sebagai manusia biasa tidak lepas dari segala kelebihan dan kekurangan. Menghadapi dosen yang sedang mengajar di kelas, mahasiswa seyogianya menyikapi dosen dengan sikap terbaik. Cari sisi positif atau kebaikan yang ada pada dosen sehingga mahasiswa merasa tertarik dan senang terhadap dosen. Apabila sudah menyenangi dosennya, maka cenderung akan menyenangi matakuliahnya. Setiap bertemu dengan dosen, mahasiswa bisa diskusi, bertukar pendapat dan informasi untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan.

Keempat, anggaplah belajar itu sebagai kebutuhan yang mendesak. Belajar jangan sampai hanya untuk menggugurkan kewajiban. Artinya, belajar selain sebagai kewajiban, juga harus menjadi kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Kalau belajar itu sebagai suatu kebutuhan, mahasiswa akan berusaha untuk belajar dengan giat. Misalnya, kita butuh makan, kita akan mencari makanan. Begitu juga halnya dengan belajar. Ke mana dan kapan pun mahasiswa akan belajar terus karena butuh. Bukankah kita dianjurkan untuk menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri Cina sekalipun?

Kelima, lakukan diskusi kelompok. Untuk menambah gairah belajar, mahasiswa bisa mengajak teman-teman untuk melakukan kegiatan belajar bersama. Melalui diskusi kelompok atau belajar bersama, mahasiswa bisa tukar pendapat, pengalaman, dan informasi di antara teman. Dalam kondisi kebersamaan biasanya akan terhindar dari kejenuhan. Anggota kelompok bisa terbentuk atas dasar kesepakatan bersama di antara mahasiswa..

0 komentar:

 
Design by Pannasmontata | Created by Mr. Gen | Powered by Blogger | Copyright 2008-2009